Wawasan Nusantara
Seperti
telah dikemukakan sebelumnya, diperlukan suatu konsep geopolitik khusus untuk
menyiasati keadaan/kondisi Negara Indonesia, yang terdiri dari ribuan pulau
yang tersebar sepanjang 3,5 juta mil. Konsep geopolitik itu adalah Wawasan
Nusantara. Berbeda dengan pemahaman geopolitik negara lain yang cenderung
mengarah kepada tujuan ekspansi wilayah, konsep geopolitik Indonesia, atau
Wawasan Nusantara justru bertujuan untuk mempertahankan wilayah. Sebagai negara
kepulauan yang luas, Bangsa Indonesia beranggapan bahwa laut yang dimilikinya
merupakan sarana “penghubung” pulau, bukan “pemisah”. Sehingga, walaupun
terpisah-pisah, bangsa Indonesia tetap menganggap negaranya sebagai satu
kesatuan utuh yang terdiri dari “tanah” dan “air”, sehingga lazim disebut
sebagai “tanah air”.
Untuk mewujudkan
integrasi tanah air serta mencapai tujuan Wawasan Nusantara maka dipakailah
lima asas, yaitu:
1. Satu kesatuan wilayah :
a. Satu wadah Bangsa Indonesia yang bersatu
b. Satu kesatuan tumpah darah dengan bersatunya
dan dipersatukan segala anugerah dan hakekatnya.
2. Satu kesatuan negara :
a. Satu UUD dan politik pelaksanaannya
b. Satu ideologi dan identitas nasional.
3. Satu kesatuan budaya :
a. Satu perwujudan budaya nasional atas dasar
Bhinneka Tunggal Ika;
b. Satu tertib sosial dan tertib hukum.
4. Satu kesatuan
ekonomi :
a. Satu tertib ekonomi sebagai usaha bersama
berdasarkan asas kekeluargaan;
b. Seluruh potensi yang ada atau yang dapat
diadakan, diselenggarakan secara total untuk mewujudkan suatu kesatuan sistem
pertahanan keamanan, yang meliputi subyek, obyek dan metode.
Perwujudan tanah air
sebagai satu kesatuan, sudah sesuai dengan aspirasi dari falsafah Pancasila.
Pelaksanaan Wawasan Nusantara akan terlihat hasilnya dengan terwujudnya suatu
ketahanan nasional Indonesia.
Ketahanan
nasional Indonesia bersifat defensif serta melihat dan mawas ke dalam disertai
usaha untuk membina daya, kekuatan serta kemampuan sendiri, meliputi segenap
aspek kehidupan alamiah dan sosial. Dengan wawasan Nusantara, suatu ketahanan
nasional dapat tercapai sesuai dengan kepribadian serta bentuk kepulauan
Indonesia yang satu kesatuan dalam persatuan ini.
Ø Implementasi
Wawasan Nusantara
Implementasi
atau penerapan wawasan nusantara harus tercermin pada pola pikir, pola sikap,
dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa dan negara
daripada kepentingan pribadi atau kelompok. Dengan kata lain, wawasan nusantara
menjadi pola yang mendasari cara berpikir, bersikap, dan bertindak dalam rangka
menghadapi berbagai masalah menyangkut kehidupan bermayarakat, berbangsa dan
bernegara. Implementasi wawasan nusantara senantiasa berorientasi pada
kepentingan rakyat dan wilayah tanah air
a. Wawasan Nusantara sebagai Pancaran Falsafah
Pancasila
Falsafah Pancasila
diyakini sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia yang sesuai dengan -proses
pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia sampai sekarang. Dengan demikian
wawasan nusantara menjadi pedoman bagi upaya mewujudkan kesatuan aspek
kehidupan nasional untuk menjamin kesatuan, persatuan dan keutuhan bangsa.
b. Hubungan Wawasan Nusantara dan Ketahanan
Nasional
Dalam penyelenggaraan
kehidupan nasional diperlukan suatu landasan pedoman yang kokoh berupa konsepsi
wawasan nasional. Wawasan nasional Indonesia menumbuhkan dorongan dan
rangsangan untuk mewujudkan aspirasi bangsa serta kepentingan dan tujuan
nasional. Upaya pencapaian tujuabn nasional dilakukan dengan pembangunan
nasional yang juga harus berpedoman pada wawasan Nasional.
Wawasan nasional
bangsa Indonesia adalah Wawasan Nusantara yang merupakan pedoman bagi proses
pembangunan nasional menuju tujuan nasional. Sedangkan ketahanan nasional
merupakan kondisi yang harus diwujudkan agar proses pencapaian tujuan nasional
tersebutdapat berjalan dengan sukses.
Ø Tantangan
Implementasi Wawasan Nusantara
Dewasa
ini kita menyaksikan bahwa kehidupan individu dalam bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara sedang mengalami perubahan. Dan kita juga menyadari bahwa faktor
utama yang mendorong terjadinya proses perubahan tersebut adalah nilai-nilai
kehidupan baru yang di bawa oleh negara maju dengan kekuatan penetrasi
globalnya. Apabila kita menengok sejarah kehidupan manusia dan alam semesta,
perubahan dalam kehidupan itu adalah suatu hal yang wajar, alamiah.
Dalam dunia ini, yang
abadi dan kekal itu adalah perubahan. Berkaitan dengan wawasan nusantara yang
syarat dengan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia dan di bentuk dalam proses
panjang sejarah perjuangan bangsa, apakah wawasan bangsa Indonesia tentang
persatuan dan kesatuan itu akan terhanyut tanpa bekas atau akan tetap kokoh dan
mampu bertahan dalam terpaan nilai global yang menantang Wawasan Persatuan
bangsa.
a. Aspek Politik
Satu
kesatuan politik, dalam arti satu UUD dan politik pelaksanaannya serta satu
ideologi dan identitas nasional.
Perwujudan kepulauan
nusantara sebagai satu kesatuan politik, yang meliputi:
·
Kebulatan wilayah
dengan segala isinya merupakan modal dan milik bersama bangsa Indonesia
·
Keanekaragaman suku,
budaya, dan bahasa daerah, serta agama yang dianutnya tetap dalam kesatuan
bangsa Indonesia
·
Secara psikologis,
bangsa Indonesia merasa satu persaudaraan, senasib dan seperjuangan, sebangsa
dan setanah air dalam mencapai cita-cita bangsa
·
Pancasila merupakan
dasar falsafah dan ideology yang dapat mempersatukan bangsa Indonesia menuju
tercapainya suatu cita-cita nasional.
b. Aspek Ekonomi
Satu
kesatuan ekonomi dengan berdasarkan atas asas usaha bersama dan asas
kekeluargaan dalam satu sistem ekonomi kerakyatan.
Perwujudan kepulauan
nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi yang meliputi;
·
Kekayaan di wilayah
nusantara secara potensial dan efektif menjadi modal dan milik bersama bangsa
Indonesia untuk memenuhi kebutuhan pembangunan bangsa secara merata
·
Tingkat perkembangan
ekonomi harus seimbang dan serasi diseluruh daerah dalam wilayah Indonesia
·
Kehidupan perekonomian
di seluruh wilayah nusantara diselenggarakan sebagai usaha bersama dengan asas
kekeluargaan dalam system ekonomi kerakyatan untuk sebesar-besarnya bagi
kemakmuran rakyat.
c. Aspek Ideologi
Secara
ideologis-konstitusional, bangsa Indonesia berdasarkan pada nilainilai
Pancasila dan UUD 1945, yang secara subtantif (isinya), dapat memberi arah
pandang kemajemukan bangsa Indonesia pada prinsip persatuan dan kesatuan
bangsa.
d. Aspek Pertahanan Keamanan
Wawasan
Nasional bangsa Indonesia adalah Wawasan Nusantara yang merupakan pedoman bagi
proses pembangunan nasional menuju tujuan nasional. Sedangkan ketahanan
nasional merupakan kondisi yang harus diwujudkan agar proses pencapaian tujuan
nasional tersebut dapat berjalan dengan sukses. Oleh karena itu diperlukan
suatu konsepsi Ketahanan Nasional yang sesuai dengan karakteristik bangsa
Indonesia. Dan dapat dikatakan bahwa Wawasan Nusantara dan ketahanan nasional
merupakan dua konsepsi dasar yang saling mendukung sebagai pedoman bagi
penyelenggaraan kehidupan barbangsa dan bernegara agar tetap jaya dan berkembang
seterusnya.
e. Aspek Sosial Budaya
Untuk
mempercepat tercapainya tujuan wawasan Nusantara, disamping implementasi
seperti yang telah disebutkan diatas, perlu juga dilakukan pemasyarakatan
materi Wawasan Nusantara kepada seluruh masyarakat Indonesia. Pemasyarakatan
Wawasan Nusantara tersebut dapat dilakukan dengan cara berikut:
1. Menurut sifat atau cara penyampaian, yang
dapat dilaksanakan sebagai berikut:
·
Langsung yang terdiri
dari ceramah, diskusi, dialog, tatap muka
·
Tidak langsung, yang
terdiri dari media elektronik dan media cetak
2. Menurut metode penyampaian yang berupa:
·
Keteladanan,
Melalui metode penularan keteladanan dalam
sikap perilaku kehidupan sehari-hari kepada lingkungannya serutama dengan
memberikan contoh-contoh berpikir, bersikap dan bertindak mementingkan bangsa
dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan sehingga timbul semangat
kebangsaan yang selalu cinta tanah air.
·
Edukasi,
yakni melalui metode
pendekatan formal dan informal. Pendidikan formal ini dimulai dari tingkat
taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi, pendidikan karier di semua strata
dan bidang profesi, penataran, kursus dan sebagainya. Sedangkan pendidikan
non-formal dapat dilaksanakan di lingkungan keluarga, pemukiman, pekerjaan, dan
organisasi kemasyarakatan.
·
Komunikasi,
Tujuan yang ingin
dicapai dari sosialisasi wawasan nusantara melalui metode komunikasi adalah
tercapainya hubungan komunikatif secara baik yang akan mampu menciptakn iklim
saling menghargai, menghormati, mawas diri, dan tenggang rasa sehingga
terciptanya kesatuan bahasa dan tujuan tentang wawasan nusantara.
Ketahanan Nasional
Ketahanan
Nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa yang terdiri atas
ketangguhan serta keuletan dan kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional
dalam menghadapi segala macam dan bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan
gangguan baik yang datang dari dalam maupun luar, secara langsung maupun yang
tidak langsung yang mengancam dan membahayakan integritas, identitas,
kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Konsepsi ketahanan nasional
adalah keseimbangan dan keserasian dalam kehidupan sosial melingkupi seluruh
aspek kehidupan secara utuh menyeluruh berlandaskan falsafat bangsa, ideologi
negara, konstitusi dan wawasan nasional dengan metode Astagatra.
Ketahanan
Nasional mempunyai aspek utama, yaitu Kesejahteraan dan Keamanan. Kesejahteraan
dan Keamanan adalah dua aspek dari Ketahanan Nasional yang dapat dibedakan
tetapi tak dapat dipisahkan. Sebab itu, mengusahakan terwujudnya Ketahanan
Nasional hakikatnya merupakan satu proses membentuk Kesejahteraan dan Keamanan
buat negara dan bangsa. Ketahanan Nasional hanya dapat terwujud kalau meliputi
seluruh segi kehidupan bangsa yang biasanya kita namakan aspek sosial
kehidupan, meliputi Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya dan Hankam. Juga
meliputi aspek alam , yaitu Geografi, Penduduk dan Kekayaan Alam. Di lingkungan
Lembaga Ketahanan Nasional seluruh segi kehidupan bangsa itu dinamakan Asta
Gatra, terdiri dari Panca Gatra (Sosial) dan Tri Gatra (Alam).
a. Bentuk-bentuk Ancaman Ketahanan Nasional
Ancaman
di dalam negeri contohnya adalah pemberontakan dan subversi yang berasal atau
terbentuk dari masyarakat Indonesia. Ancaman dari luar negeri contohnya adalah
infiltrasi, subversi dan intervensi dari kekuatan kolonialisme dan imperialisme
serta invansi dari arat, udara dan laut oleh musuh dari luar negeri.
b. Asas-asas Ketahanan Nasional
Asas ketahanan
nasional adalah tata laku yang didasari nilai-nilai yang tersusun berlandaskan
Pancasil, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara. Asas-asas tersebut meliputi :
·
Asas kesejahtraan dan keamanan
Didalam
kehidupan nasional berbangsa dan bernegara, unsur kesejahteraan dan keamanan
ini biasanya menjadi tolak ukur bagi mantap atau tidaknya ketahanan nasional.
·
Asas menyeluruh
terpadu
Artinya,
ketahanan nasional mencakup seluruh aspek kehidupan. Aspek-aspek tersebut
berkaitan dalam bentuk persatuan dan perpaduan secara selaras, serasi, dan
seimbang.
·
Asas kekeluargaan
Bersikap
keadilan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong, tenggang rasa dan tanggung
jawab dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara.
Kita harus
bersama-sama mewujudkan ketahanan nasional karena dengan ketahanan nasional
kita telah berhasil mengatasi semua ancaman di masa lampau sehingga Republik
Indonesia selamat dari segala ancaman. Dan di masa depan ketahanan nasional
harus selalu kita pelihara agar dapat mencegah timbulnya ancaman baru. Meskipun
begitu tantangan-tantangan baru terus timbul dan harus kita atasi.
Ø Konsepsi
dasar Ketahanan Nasional
Model
Astagatra merupakn perangkat hubungan bidang kehidupan manusia dan budaya yang
berlangsung diatas bumi degan memanfaatkan segala kekayaan alam. Terdiri 8
aspek kehidupan nasional
1. Tiga aspek (tri gatra) kehidupan alamiah,
yaitu :
a. Gatra letak dan kedudukan geografi
b. Gatra keadaan dan kekayaan alam
c. Gatra keadaan dan kemampuan penduduk
2. Lima aspek (panca gatra) kehidupan social,
yaitu :
a. Gatra ideology
b. Gatra Politik
c. Gatra ekonomi
d. Gatra social budaya
e. Gatra pertahanan dan keamanan.
Terdapat hubungan
korelatif dan interdependency diantara ke-8 gatra secara komprehensif dan
integral.
Ø Hubungan
Geopolitik dan Geostrategi
Sebagai
satu kesatuan negara kepulauan, secara konseptual, geopolitik Indonesia
dituangkan dalam salah satu doktrin nasional yang disebut Wawasan Nusantara dan
politik luar negeri bebas aktif. sedangkan geostrategi Indonesia diwujudkan
melalui konsep Ketahanan Nasional yang bertumbuh pada perwujudan kesatuan
ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan. Dengan
mengacu pada kondisi geografi bercirikan maritim, maka diperlukan strategi
besar (grand strategy) maritim sejalan dengan doktrin pertahanan defensif aktif
dan fakta bahwa bagian terluar wilayah yang harus dipertahankan adalah laut.
Implementasi dari strategi maritim adalah mewujudkan kekuatan maritim (maritime
power) yang dapat menjamin kedaulatan dan integritas wilayah dari berbagai
ancaman. Selain itu hubungan geopolitik dan geostrategi terdapat dalam astra
gatra
·
Komponen strategi
astra gatra TRI GATRA (tangible) bersifat kehidupan alamiah Letak geografi
Negar
·
Keadaan dan kekayaan
alam (flora, fauna, dan mineral baik yang di atmosfer, muka maupun perut bumi)
dikelola denga dasar 3 asas: asas maksimal, lestari, dan daya saing
·
Keadaan dan kemampuan
penduduk (jumlah, komposisi, dan distribusi) Pancagatra (itanggible) kehidupan
sosial IDEOLOGI → Value system POLITIK → Penetapan alokasi nilai di sektor
pemerintahan dan kehidupan pololitik masyarakat.
Sistem politik harus
mampu memenuhi lima fungsi utama :
1. Usaha mempertahankan pola, struktur, proses
politik
2. Pengaturan & penyelesaian pertentangan /
konflik
3. Penyesuaian dengan perubahan dalam masyarakat
4. Pencapaian tujuan
5. Usaha integrasi
• EKONOMI (SDA,
Tenaga kerja, Modal, Teknologi)
• SOSBUD
(Tradisi, Pendidikan, Kepemimpinan nas, Kepribadian nasional.
Ø Masalah
Teritorial
Indonesia,
sebagai sebuah negara kepulauan yang amat luas, memiliki berbagai masalah
teritorial yang berkaitan dengan kondisinya itu. Beberapa faktor yang
mempengaruhi timbulnya masalah teritorial ini antara lain, dasar geografis,
demografi, serta kondisi sosial masyarakat. Masalah-masalah tersebut, umumnya
menyangkut beberapa hal berikut:
a. Pembinaan wilayah untuk menciptakan ketahanan
nasional yang maksimal dan efektif;
b. Faktor kesejahteraan dan keamanan bangsa;
c. Pembinaan teritorial yang dititikberatkan pada
penyusunan potensi Hankam.
Bila masalah-masalah yang timbul dari beberapa faktor di atas dapat diatasi
dengan baik oleh Bangsa Indonesia, maka akan tercapailah suatu keadaan yang
dinamakan ketahanan nasional. Untuk mencapai keadaan tersebut, terdapat suatu
prosedur yang dinamakan “geostrategi”.
Ø Geostrategi
Indonesia Dalam Kepentingan Teritorial
Indonesia
tentu patut mewaspadai perkembangan yang terjadi terutama di kawasan Asia
Pasifik. Sebab konsekuensi letak geografis Indonesia di persilangan jalur lalu
lintas internasional, maka setiap pergolakan berapapun kadar intensitas pasti
berpengaruh terhadap Indonesia. Apalagi jalur suplai kebutuhan dasar terutama
minyak beberapa negara melewati perairan Indonesia. Jalur pasokan minyak dari
Timur Tengah dan Teluk Persia ke Jepang dan Amerika Serikat, misalnya,
seIndonesiar 70% pelayarannya melewati perairan Indonesia.
Karenanya sangat wajar
bila berbagai negara berkepentingan mengamankan jalur pasokan minyak ini,
termasuk di perairan nusantara, seperti, Selat Malaka, Selat Sunda, Selat
Lombok, Selat Makasar, Selat Ombai Wetar, dan lain-lain. Pasukan Beladiri
Jepang secara berkala dan teratur mengadakan latihan operasi jarak jauh untuk
mengamankan area yang mereka sebut sebagai "life line," yakni, radius
sejauh 1000 mil laut hingga menjangkau perairan Asia Tenggara. Hal yang sama
juga dilakukan Cina, Australia, India, termasuk mengantisipasi kemungkinan
terjadi penutupan jalur-jalur vital tersebut oleh negara-negara di seIndonesiarnya
(termasuk Indonesia.)
Keberadaan Indonesia dipersilangan jalur
pelayaran strategis, memang selain membawa keberuntungan juga mengandung
ancaman. Sebab pasti dilirik banyak negara. Karena itu sangat beralasan bila
beberapa negara memperhatikan dengan cermat setiap perkembangan yang terjadi di
Indonesia. Australia misalnya, sangat kuatir bila Indonesia mengembangkan
kekuatan angkatan laut, yang pada gilirannya dapat memperketat pengendalian
efektif semua jalur pelayaran di perairan nusantara.Penetapan sepihak selat
Sunda dan selat Lombok sebagai perairan internasional oleh Indonesia secara
bersama-sama ditolak oleh Amerika Serikat, Australia, Canada, Jerman, Jepang,
Inggris dan Selandia Baru. Tentu apabila dua selat ini menjadi perairan
teritorial Indonesia, maka semua negara yang melintas di wilayah perairan ini
harus tunduk kepada hukum nasional Indonesia, tanpa mengabaikan kepentingan
internasional
ü Kesimpulan
Geostrategi merupakan metode atau aturan-aturan untuk mewujudkan
cita-cita dan tujuan melalui proses pembangunan yang memberikan arahan tentang
bagaimana membuat strategi pembangunan dan keputusan yang terukur dan
terimajinasi guna mewujudkan masa depan yang lebih baik, lebih aman, dan
bermartabat.
Ketahanan Nasional
adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa, yang berisi keuletan dan
ketangguhan, yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam
menghadapi dan mengatasi segala ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan, baik
yang datang dari luar maupun dari luar negeri, yang langsung maupun tidak
langsung membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan
negara serta perjuangan dalam mengejar tujuan nasional Indonesia. Ketahanan
Nasional berpengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara,
diantaranya aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan aspek
pertahanan dan keamanan.
Sumber :